“Transformasi Keluarga”
Efesus 2:8-10
2:8 Sebab karena kasih karunia
Tuhan telah menyatakan firman-Nya bagi kita. Salah satu fungsi Alkitab adalah untuk mentransformasi kehidupan umat-Nya. Alkitab sebagai firman Allah berwibawa dan berkuasa mengubah hidup, dan bukan sekadar menambah pengetahuan manusia. Sebagai firman Allah, Alkitab bukan dimaksudkan seperti buku informasi atau ibarat buku resep masakan yang memberikan informasi praktis tanpa perlu melakukan penafsiran atasnya. Berita Alkitab menjadi relevan manakala disesuaikan dengan konteksnya.
Melalui Alkitab, setiap pengikut Kristus belajar mengalami Allah. Ia menyatakan kasih-Nya kepada kita, manusia berdosa. “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman”, demikianlah pesan Rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat Efesus. Keselamatan di dalam Kristus mewujud karena Allah menyatakan kasih karunia-Nya. Kasih karunia adalah kemurahan hati Allah. Tanpa kasih karunia tersebut, manusia tidak mampu mengupayakan keselamatannya sendiri. Karena itu, Rasul Paulus menasihatkan pada umat supaya tidak memegahkan dirinya sendiri.
Setelah manusia diselamatkan Allah, manusia diminta untuk melakukan pekerjaan baik yang telah dipersiapkan oleh Allah. Dari pernyataan tersebut dapat dipahami bahwa perbuatan baik bukanlah usaha untuk mendapatkan keselamatan, melainkan sebagai respons atas keselamatan yang telah dikaruniakan Allah. Dengan kata lain, perbuatan baik sebagai ungkapan syukur dan terima kasih. Berdasar surat Rasul Paulus kepada jemaat Efesus ini, dipahamkan pula bahwa pekerjaan baik yang dilakukan umat itu sejatinya telah dipersiapkan oleh Allah. Perbuatan baik yang dilakukan manusia membuat relasinya dengan Allah dan dengan sesamanya terjalin akrab. Terjalinnya relasi yang akrab membuahkan transformasi hidup, yaitu perubahan hidup dari hari ke hari semakin serupa dengan Kristus.
Transformasi kehidupan juga perlu dilakukan oleh keluarga-keluarga Kristen melalui spiritualitas keluarga. Spiritualitas keluarga Kristen terwujud karena terjalinnya relasi keluarga bersama Allah, bersama sesama dan bersama ciptaan Allah lainnya. Di dalam relasi-relasi tersebut setiap keluarga hidup dengan menjalankan perbuatan-perbuatan baik yang telah dipersiapkan Allah bagi keluarga. Dari Alkitab, khususnya 1 Petrus 1:22, didapat pesan bahwa keluarga dipanggil mempraktikkan perbuatan baik dengan mengamalkan kasih persaudaraan dengan tulus - ikhlas.
Keluarga yang menghayati bahwa hidupnya adalah karena kasih karunia dari Allah akan melakukan kebaikan tanpa berhitung untung atau rugi. Mereka melakukan perbuatan baik juga bukan karena mencari hadiah atau pahala yang menyelamatkan. Semua perbuatan baik dilakukan dengan tulus-ikhlas.
Berdasar firman Allah ini, setiap keluarga diundang untuk mentransformasi diri dengan melakukan perbuatan baik. Keluarga menjadi tempat yang paling dasar dan utama untuk mempraktikkan kebaikan-kebaikan hidup sebagaimana telah dipersiapkan Allah. Semua itu dilakukan sebagai praktik spiritualitas yang hidup, spiritualitas yang berpusat pada Allah, sebagaimana telah diajarkan di dalam Alkitab. Tuhan memberkati. Amin.