GKJ Wonogiri GKJ Wonogiri
Berita

RENUNGAN BULAN KELUARGA 2025

PERSEKUTUAN DOA 6

Kamis, 23 Oktober 2025 11
GKJ Wonogiri

“Sebuah Pohon di Tepi Aliran Air”

Mazmur 1 : 1 – 3

Jalan orang benar dan jalan orang fasik

1:1 Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, 

1:2 tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam

1:3 Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.

PF dapat memulai renungan dengan bernyanyi dan kemudian mengajak umat ikut bernyanyi.

Naik-naik ke puncak gunung

Tinggi, tinggi sekali

Naik-naik ke puncak gunung

Tinggi, tinggi sekali

Kiri, kanan kulihat saja

Banyak pohon cemara

Kiri, kanan kulihat saja

Banyak pohon cemara

"Naik-Naik Ke Puncak Gunung" adalah lagu anak ciptaan Saridjah Niung atau Ibu Sud. Lagu ini merupakan salah satu lagu anak terpopuler, dengan banyak penyanyi cilik maupun dewasa yang membawakan kembali lagu ini. Melalui lagu ini kita diajak bertamasya untuk naik ke gunung dan melihat pemandangan yang ada di sekitaran sana. Perhatian kita kemudian terhenti pada pohon-pohon yang tegak berdiri yang membawa ingatan kita pada minggu pertama kebaktian bulan keluarga kita di mana kita diajak merenungkan kehidupan keluarga kita sebagaimana sebuah tanaman yang sedemikian dirawat dan dipelihara.

Dalam Alkitab, orang beriman diumpamakan sebagai pohon yang subur, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya. (Mazmur 1:3). Sebagai keluarga, tentu kita rindu setiap pribadi, setiap anggota dalam keluarga tetap bertumbuh. Melalui sebuah pohon kita belajar bagaimana hal itu dapat terwujud. (Mazmur 1:3).

Pohon yang ditanam di tepi aliran air menggambarkan orang yang menyukai hukum Allah, merenungkan firman-Nya, dan yang senantiasa bergantung kepada Tuhan (ayat 2). Faktanya, kehidupan pohon bergantung pada pasokan air yang terus menerus, pohon menyerap ratusan galon air dari tanah. Dengan begitu pohon akan tumbuh subur dan menghasilkan buah pada musimnya. Jadi kehidupan rohani orang benar juga bergantung pada "pasokan" firman Tuhan yang melimpah. Dengan begitu mereka akan tumbuh subur, menghasilkan buah, dan berhasil dalam segala yang diperbuat.

Daud adalah contoh nyata pohon yang berakar dalam Firman. Meskipun diterpa badai (dikhianati, berdosa, dikejar), ia tetap bertumbuh, bertobat, dan menghasilkan buah yang kekal—melalui mazmur-mazmurnya, pemerintahannya, dan warisannya. Ia menjadi raja yang dipakai Tuhan membangun kerajaan Israel, mempersiapkan pembangunan Bait Allah, dan menulis puluhan mazmur yang terus menguatkan generasi demi generasi. Dari pengalaman Daud ini kita dapat memahami bahwa keberhasilan yang dimaksud tidak selalu bersifat materi. Kita disebut berhasil kala kita bertumbuh dalam kasih karunia, mencapai kedewasaan, karakter yang kuat, dan menghasilkan buah-buah rohani yang dapat dilihat dan bermanfaat bagi anggota keluarga kita atau bahkan bagi orang-orang di luar anggota keluarga kita. Jadi keberhasilan di sini berarti Tuhan memberkati hidupnya sebagai kehidupan yang diarahkan oleh firman. Oleh karena itu, dalam kondisi buruk sekali pun, "daunnya tidak layu". Kesulitan dan ujian tidak akan menghancurkan keluarga yang berakar kuat dalam firman Tuhan.

Dalam menjaga tetap berdiri teguh pohon ada kalanya berjumpa dengan angin sepoi-sepoi, hujan, panas bahkan hujan angin yang kadang menjadikan kita patah. Namun, selagi akar kita kuat dan dekat pada sumber hidup kita akan terus mampu bertumbuh dan berhasil berbuah. Sebagai keluarga, kita mungkin sekali berhadapan dengan masa-masa yang mudah maupun susah, aman maupun bahaya, nyaman maupun rusuh, tapi itu tidak akan menghalangi pertumbuhan spiritualitas keluarga kita. Oleh karenanya, jika kita mendamba kehidupan yang demikian, kehidupan yang berbuah dan diberkati, tidak ada jalan lain selain menjadi pribadi yang mau dekat dengan Allah sumber berkat, dan menghidupi firman Allah sebagai jalan berkat.